Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bersama guru-guru SMA Negeri 1 Tirawuta
Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara – Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SMA Negeri 1 Tirawuta yang berlangsung selama lima kali pertemuan di bulan Agustus 2025. Program ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi dan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi sesuai tuntutan Kurikulum Merdeka.
Sekolah yang terletak di Kolaka Timur ini menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya adalah masih rendahnya pemahaman guru terkait pembelajaran berdiferensiasi. Dari total 35 guru yang ada, hanya satu orang yang pernah berstatus sebagai guru penggerak. Padahal, sekolah ini sudah memiliki laboratorium komputer dan platform e-learning sederhana. Namun, fasilitas tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung proses belajar mengajar.
Melalui program PKM, tim dosen dari USN Kolaka memperkenalkan pendekatan baru dengan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Salah satu inovasi yang digunakan adalah website EduPersonalNavigator, sebuah platform yang membantu guru memetakan gaya belajar siswa. Dengan memanfaatkan aplikasi ini, guru dapat merancang bahan ajar digital yang sesuai dengan karakteristik masing-masing peserta didik.
Kegiatan pelatihan tidak hanya berlangsung dalam bentuk seminar, tetapi juga disertai dengan praktik langsung dan metode peer teaching. Guru-guru dilatih untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan satu sama lain, sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif. Materi yang diberikan mencakup pengenalan pembelajaran berdiferensiasi, cara merancang bahan ajar digital berbasis aplikasi, serta pengenalan karakteristik siswa berdasarkan gaya belajar mereka.
Ketua tim PKM, Aqzhariady Khartha, S.Pd., M.Pd., yang juga dosen USN Kolaka, menjelaskan bahwa program ini penting untuk membantu guru beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan.“Melalui kegiatan ini kami ingin memastikan guru-guru dapat memanfaatkan teknologi yang tersedia untuk mendukung pembelajaran berdiferensiasi. Dengan memetakan gaya belajar siswa, guru bisa lebih tepat dalam menyusun strategi pembelajaran yang sesuai kebutuhan mereka,” ungkapnya.
Kepala sekolah Edi Ahbar, S.Sos., M.Pd. menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Menurutnya, program ini sejalan dengan kebutuhan sekolah yang sedang berusaha menyesuaikan diri dengan Kurikulum Merdeka.“Kami sangat berterima kasih kepada tim PKM dari USN Kolaka. Kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi guru kami, terutama dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Kami berharap keterampilan yang diperoleh dapat diterapkan secara berkelanjutan di sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang guru peserta, Fitria Ashati, S.Pd., mengaku mendapatkan pengalaman baru yang sangat berharga. “Pelatihan ini membuka wawasan saya tentang bagaimana memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran berdiferensiasi. Saya merasa lebih percaya diri untuk mencoba metode ini di kelas. Siswa juga terlihat lebih antusias karena bahan ajar yang diberikan lebih sesuai dengan gaya belajar mereka,” tuturnya.
Foto Bersama Kepala Sekolah dan Tim PKM dari USN Kolaka
Luaran dari program PKM ini tidak hanya dirasakan oleh guru dan siswa, tetapi juga memiliki dampak akademik yang lebih luas. Hasil kegiatan akan dipublikasikan dalam jurnal nasional terakreditasi, serta disebarluaskan melalui media sosial dan media massa. Hal ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain di daerah yang menghadapi tantangan serupa, khususnya di wilayah dengan keterbatasan akses teknologi.
Secara keseluruhan, PKM yang digagas oleh dosen USN Kolaka ini menunjukkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi berbasis teknologi dan metode peer teaching terbukti efektif dalam meningkatkan profesionalisme guru. Selain itu, pelatihan ini juga mempersiapkan guru untuk lebih siap menghadapi era digitalisasi pendidikan yang menuntut kreativitas, inovasi, serta kemampuan mengelola kelas berbasis teknologi sesuai dengan karakteristik siswa.